B. Indonesia

Pertanyaan

tuliskan hal hal yang perlu di perhatikan ketika menulis teks fiksi sejarah

2 Jawaban

  • Latar Waktu tokoh yang unik
  • 1.    Menulis bebas: Menulis apa saja yang terbersit dalam pikiran Anda. Terkadang ketika merasa buntu, saya (Ellen) akan menuliskan apa saja yang terbersit di benak saya, biasanya saya langsung membuka laptop atau mengambil kertas dan mencoret-coretnya, tidak jarang loh dengan melakukannya saya malah menyelesaikan satu tulisan baru.

    2.    Menggambar peta lokasi: Ini menjadi penting jika Hero Anda harus melewati rumah mantan kekasihnya untuk mencapai rumah sahabatnya. Atau ketika dia harus melarikan diri dari kejaran-kejaran penjahat.

    3.    Menggambar sketsa bangunan nyata dan imajinasi: Ini diperlukan bukan hanya untuk para penulis novel crime yang harus tahu di mana pintu keluar dari gudang bawah tanah melalui saluran air. Sketsa bangunan dapat menolong Anda mendeskripsikan ruangan dan membangun moodtulisan.

    4.    Menggambar mind mapping pohon keluarga, sahabat dan rekan, termasuk bagaimana perasaan orang-orang tentang satu sama lain: Cinta, persaingan yang tidak sehat, pengkhianatan, drama keluarga tentu memerlukan daftar silsilah sehingga Anda bisa mengotak-ngotakkan karakter berikut dengan konfliknya.

    5.    Mengilustrasikan para karakter Anda: Jika Anda bisa menggambar, ini adalah cara yang baik untuk membiarkan karakter dan setting benar-benar hidup. Atau Anda bisa mengumpulkan foto-foto atau gambar yang dapat membangkitkan karakter-karakter Anda.

    6.    Garis waktu (Timeline): Dengan metode ini, Anda dapat memasukkan latar belakang karakter Anda, pada masa mereka kanak-kanak, sekolah atau pada saat perang, juga peristiwa sejarah nyata yang berjalan di latar belakang cerita Anda harus tercatat dalam satu timeline.

    7.    Sinopsis: Bukan hanya ditulis pada saat Anda mengirimkan tulisan Anda. Satu kalimat dapat menjadi garis dari fokus Anda. Saat Anda sudah terlalu jauh berputar dalam alur, Anda bisa kembali melihat sinopsis untuk menetapkan fokus Anda.

    8.    Treatment: adalah bentuk lebih detail dari sinopsis per bab tanpa dialog. Treatment dapat membuat Anda melihat poin-poin yang hilang (Missing Point) dalam cerita, sehingga Anda dapat memecahkan masalah tersebut terlebih dahulu sebelum melompat ke dalam cerita. Dalam jangka panjang, penulis yang menulis treatment jarang merombak draft pertama mereka habis-habisan, karena mereka merencanakannya dengan detail sebelum masuk ke tahap penulisan total.

    Contoh treatment:

    “Johan tertangkap hidup-hidup oleh tentara Inggris. Semua senjatanya dilucuti. Mereka membawanya ke dalam sebuah lubang perlindungan yang dijaga ketat oleh beberapa prajurit. Letnan Robert, salah satu pemimpin mereka menghajarnya untuk mengorek informasi, tapi Johan tetap tutup mulut dan tidak bersedia mengkhianati Republik. Ketika malam tiba, Johan berhasil melarikan diri. Dia tertembak dan terluka, tapi berhasil bersembunyi di pematang sawah hingga akhirnya ditemukan oleh seorang petani beberapa jam kemudian……”

    Dari treatment di atas, kita menemukan poin yang hilang (missing point), yaitu: Bagaimana Johan melarikan diri jika semua senjatanya dilucuti?

    Missing point ini harus dipecahkan terlebih dahulu sebelum menuliskannya dalam bentuk cerita yang sesungguhnya. Misalnya, Johan berhasil menyembunyikan senjata ketika para prajurit yang menangkapnya lengah, atau dia menipu salah satu penjaga dan berhasil mencuri senjatanya.

    9.    Naskah Mentah (Draft): adalah bentuk tulisan dari sebuah novel yang sesungguhnya. Tulisan ini sudah benar-benar menyerupai novel, atau dapat dikatakan naskah novel secara kasar.

Pertanyaan Lainnya