Bahasa lain

Pertanyaan

makna yang terkandung dalam surah al anbiyah ayat 47

2 Jawaban

  • Pada hari kiamat pahala manusia akan ditimbang walau pahalanya sedikit akan tetap dihitung

  •  وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا ۖ وَإِنْ كَانَ  مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَاسِبِينَ

    Artinya:

    “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” (Q.S. Al-Anbiya : 47)

    Tafsir

    (وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا )“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun,” Yaitu Kami memasang timbangan keadilan pada hari Kiamat.


                Pendapat terbanyak menyatakan bahwa timbangan itu hanyalah satu timbangan. Kalimat jamak, ditinjau dari banyaknya amal-amal yang akan ditimbang di dalamnya.

    Firman-Nya:

     (فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا ۖ وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَاسِبِينَ ) “Maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.”

    Di dalam hadits ash-Shahihain dinyatakan bahwa Abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah Saw bersabda:

    “Dua kalimat yang ringan diucapkan lisan dan amat berat di dalam timbangan serta dicintai oleh ar-Rahman adalah Subhaanallah wa Bihamdihi (Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya) serta Subhaanallaahil ‘Azhiim (Mahasuci Allah Yang Mahaagung).”

                Imam Ahmad berkata bahwa Abu ‘Abdirrahman Al-Hubla berkata: Aku mendengar ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash berkata:Rasulullah Saw bersabda:

    “Sesungguhnya Allah Swt menyelesaikan urusan seorang laki-laki dari umatku di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat. Kepadanya ditebarkan 99 lembaran. Setiap satu lembaran sepanjang mata memandang, kemudian Dia berfirman:’Apakah engkau menginkari semua ini? Apakah dua Malaikat pencatat lagi penjaga menzhalimimu?’Laki-laki itu menjawab:’Tidak ya Rabbku.’Dia berfirman lagi: Apakah engkau memiliki alasan atau kebaikan?’Laki-laki itu tampak bingung dan menjawab:’Tidak ya Rabbku.’Allah pun berfirman:’Tentu, di sisi-Ku engaku memiliki satu kebaikan dan hari ini tidak ada kezhaliman bagimu.’Lalu dikeluarkanlah satu kartu miliknya yang berisi’ Asyhadu allaa Ilaaha Illallaah wa Asyhadu anna Muhammadar Rasuulullah’ (Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak diibadahi secara benar kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah), maka Allah berfirman:’ Saksikanlah semuanya oleh kalian.’Laki-laki itu berkata:’Ya Rabbku! Apakah kartu yang bersama lembaran-lembaran ini?’ Maka, Allah menjawab:’Sesungguhnya engkau tidak akan dizhalimi.’Lalu, lembaran-lembaran itu diletakkan di dalam satu anak timbangan, sedangkan satu kartu itu diletakkan di dalam satu anak timbangan yang lain.’Kemudian, tampaklah bahwa lembaran-lembara itu begitu ringan dan satu kartu itu begitu berat. Tidak ada sesuatu pun yang berat bersama Bismillaahirrahmaanirrahiim (dengan nama Allah Yangpemurah lagi Mahapenyayang). (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah dari hadits al-Laits bin Sa’ad. At Tirmidzi berkata:”Hasan gharib”) .

                Imam Ahmad berkata dari ‘Aisyah, bahwasanya seorang laki-laki sahabat Rasulullah Saw, duduk dihadapan Rasulullah Saw, lalu berkata:”Ya Rasulullah! Sesungguhnya aku memiliki beberapa orang budak yang mendustakan, mengkhianati, dan bermaksiat kepadaku, lalu aku memukul dan memaki mereka, maka bagaimana kedudukan aku dari mereka?”Maka Rasulullah Saw bersabda:”Semuanya dihisab sesuai dengan pengkhianatan, kemaksiatan dan kedustaan mereka kepadamu. Jika hukumanmu kepada mereka sebanding dengan kesalahan mereka, maka hal itu saling mengcukupi, tidak mengenaimu dan tidak mengenai mereka. Jika hukumanmu lebih ringan dibandingkan mereka dengan kesalahan mereka, maka hal itu merupakan anugerah keutamaan bagimu. Sedangkan jika hukumanmu lebih berat dibandingkan dengan kesalahan mereka, maka engkau akan dibalas dengan mengambil keutamaan yang engkau miliki sebelumnya.” Maka laki-laki itu menangis di hadapan Rasulullah Saw dan berteriak.


Pertanyaan Lainnya